Contoh Karikatur

nyatanya pembuatan karikatur membutuhkan waktu yang cukup menguras tenaga, waktu dan pikiran, dimana kita membutuhkan konsentrasi yang lama, maksimal pengerjaan sebuah karikatur yah kalo sibuk bisa seminggu, kalo ga sibuk 2 hari bisa kellar.

1

karikatur yang dibuat menggunakan teknik pen tool pada adobe photoshop, monggo dipesan 🙂

PENDEKATAN DAN ARSITEKTUR WEB SEMANTIK

Web Semantik adalah sebuah evolusi logis dari World Wide Web. Ide ini didasarkan pada kenyataan saat ini, bahwa ada terlalu banyak konten online pada web bagi manusia untuk menemukan informasi yang relevan tanpa bantuan mesin cerdas. Menurut Tim Benners-Lee ada tiga pilar pendukung penting untuk mengembangkan web semantik. Pertama, pemasok informasi mark up-semantik -, yaitu, mereka yang memproduksi isi web, akan  menyediakan halaman web semantik mark up di masa depan. Kedua, agen cerdas perangkat lunak (yang mampu menarik kesimpulan dari isi) harus dikembangkan untuk mencari dan memproses halaman Web semantik mark up. Dan ketiga, ontologi komputasi – produsen isi Web dan agen perangkat lunak harus berkomitmen untuk pemahaman tentang hal-hal yang disepakati bersama, umumnya dikenal sebagai ontologi, untuk membuat isi juga dimengerti untuk mesin. Para agen perangkat lunak harus memahami setidaknya satu ontologi, bisa mencari atau meminta isi web yang mungkin menarik bagi pengguna akhir sesuai dengan ontologi agen dan istilah pencarian, akhirnya membentuk komponen aktif dari Web Semantic. Secara keseluruhan, Web Semantic tidak diragukan lagi masih dalam masa pertumbuhan, namun banyak peneliti dan teknolog dari lingkungan industri berpikir bahwa itu adalah teknologi yang menjanjikan untuk masa depan yang akan memiliki pengaruh besar, terutama pada jalan “pekerja pengetahuan” akan menggunakan WWW dalam pekerjaan mereka, dalam tahun-tahun mendatang. Baca lebih lanjut

Arsitekture Aplication Web

dalam rekayasa web, terdapat beberapa arsitekture aplication web. diantaranya yaitu :

1. Perbedaan antara pattern dan framework

  • Pattern adalah solusi umum yang dapat digunakan kembali pada permasalahan umum yang sering terjadi pada software design. Design pattern bukan desain final yang dapat ditransformasikan secara langsung kedalam kode. Ini hanyalah deskripsi atau template untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dapat digunakan pada berbagai macam situasi yang berbeda. Design pattern dari object-oriented secara tipikal menunjukkan hubungan dan interaksi antara kelas dan objek tanpa menspesifikasikan kelas atau objek dari aplikasi final yang terlibat didalamnya.
  • Fremework adalah sekumpulan fungsi, class, dan aturan-aturan. Berbeda dengan library yang sifatnya untuk tujuan tertentu saja, framework bersifat menyeluruh mengatur bagaimana kita membangun aplikasi.
Framework memungkinkan kita membangun aplikasi dengan lebih cepat karena sebagai developer kita akan lebih memfokuskan pada pokok permasalahan sedangkan hal-hal penunjang lainnya seperti koneksi database, form validation, GUI, dan security; umumnya telah disediakan oleh framework. Disamping itu dengan aturan-aturan yang jelas dan harus dipatuhi, aplikasi kita lebih solid, more readable, dan kolabarasi dalam tim dapat lebih mudah dilaksanakan.
2. MVC dan Struts
  • Model-View-Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi web dengan memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller). Dalam implementasinya kebanyakan framework  dalam apilaksi website  adalah berbasis arsitektur  MVC. MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi web.

Bagian dari MVC :
1.    Model, Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke basis data, pembaruan data dan lain-lain.
2.    View, View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa di katakan berupa halaman web web.
3.    Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view. Controller berisi skrip-skrip php yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke halaman web.
Dengan menggunakan metode MVC maka aplikasi akan lebih mudah untuk dirawat dan dikembangkan. Untuk memahami metode pengembangan aplikasi menggunakan MVC diperlukan pengetahuan tentang pemrogram berorientasi objek (Object Oriented Programming).

  • Struts adalah Frame Work Open Source yang di pakai untuk membangun aplikasi berbasis Web. yang sudah terinstregasi dengan standard technologi seperti Servlet, Java Beans dan Java Server Pages. Struts memiliki banyak keuntungan bagi pengembang web aplikasi. Juga sangat cocok dalam penerapan MVC di aplikasi berbasis web.

3. Arsitektur dari Codeigniter

CodeIgniter merupakan Web Application framework dengan bahasa pemrograman PHP yang dikembangkan oleh EllisLab. Apa beda CMS dengan Framework? Jika CMS memungkinkan anda untuk membuat web dinamis, maka Framework pun bisa, tetapi dengan tingkatan yang lebih rumit, yaitu pemrograman. Dengan kata lain, anda dapat membuat sebuah CMS dengan framework, tetapi anda tidak dapat membuat framework dengan CMS.

4. Integrasi sistem

Dalam konteks sistem informasi, sistem integrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk mengubungkan beberapa sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional. Sistem integrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem.
Sistem integrasi merupakan tantangan menarik dalam software development karena pengembangannya harus terus mengacu pada konsistensi sistem, agar sub-sub sistem yang sudah ada dan tetap dimanfaatkan secara operasional masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya baik ketika proses mengintegrasikan sistem maupun setelah terintegrasi. Tantangannya adalah bagaimana merancang sebuah mekanisme mengintegrasikan sistem-sistem tersebut dengan effort paling minimal – bahkan jika diperlukan, tidak harus melakukan refactoring atau re-developing lagi sistem-sistem yang sudah ada.
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem terintegrasi, yaitu :
–       Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih tinggi ada di proses“mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.
–        Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram – proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.
–        Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagaiinterpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut.  Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan dilayer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menanganiinterface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.
5. Arsitektur dari SOA
Arsitektur berorientasi layanan atau disebut dengan SOA adalah suatu gaya arsitektur sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis dalam bentuk paket layanan sepanjang siklus hidupnya.  SOA juga mendefinisikan dan menentukan arsitektur TI yang dapat menunjang berbagai aplikasi untuk saling bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak terikat dengan sistem operasi dan bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi tersebut.

SOA membagi fungsi-fungsi menjadi unit-unit yang berbeda (layanan), yang dapat didistribusikan melalui suatu jaringa dan dikombinasikan serta digunakan ulang untuk membentuk aplikasi bisnis. Layanan-layanan ini saling berkomunikasi dengan mempertukarkan data antar mereka atau dengan mengkoordinasikan aktivitas antara dua atau lebih layanan.

 Layer 1 OPERATIONAL SYSTEMS
Di layer ini meliputi sistem operasional yang telah ada disuatu perusahaan yang membantu aktifitas bisnis. Sistem operasional terdiri atas semua aplikasi buatan, system yang ada, system transaction-processing, serta database.
Layer 2 SERVICE COMPONENT LAYER
Komponen di layer ini disesuaikan dengan contract yang didefinisi oleh service yang ada di layer services. konsumer tidak menyadari service component, yang menenkapsulasi compleksitas dalam implementasi. keuntungan dari komponen facade ini adalah fleksibilitas terhadap perubahan system operasional tanpa merubah service definition.
Layer 3 SERVICES LAYER
Dalam layer ini meliputi semua services yang di definisi. definisi dari setiap service, seperti informasi syntatic dan semantic dijelaskan di layer ini. sedangkan informasi syntactic adalah dasar dari seluruh operasi dari service, seperti input output pesan, dan definisi dari kesalahan service, sedangkan informasi semantic adalah dasar dari polis service, seperti service management desicions, service access requirements, dan sebagainya.
Layer 4 BUSINESS PROCESS LAYER
Bisnis proses menjelaskan bagaimana sebuah bisnis berjalan. proses bisnis dalam representasi IT tentang bermacam-macam aktifitas yang terkoordinasi dan terkolaborasi di dalam enterprise untuk membentuk suatu fungsi bisnis tingkat tinggi yang spesifik. layer ini mewakili proses seperti orchestration atau composition of loosely coupled services. layer ini juga bertanggung jawab atas semua managemen lifecycle dari proses beserta dengan orchestration dan choreography.
Layer 5 COMSUMER LAYER

Layer ini menggambarkan berbagai saluran dimana fungsi-fungsi IT disalurkan.saluran tersebut dapat berupa tipe user yang berbeda beda seperti contohnya, komsumer external dan internal yang mengakses kemampuan aplikasi melalui mekanisme pengaksesan seperti B2B system, portals, rich clients, dan bentuk lainnya.

Permodelan Aplikasi Web

Tingkatan Pemodelan Aplikasi Web ada 3 macam, yaitu :
1. Content
Informasi yang diberikan oleh aplikasiWeb adalah salah satu faktor yang paling penting bagi keberhasilan aplikasi itu sendiri, tidak sedikit karena asal-usul dari Web sebagai media informasi. Pemodelan konten dalam arti pemodelan data murni biasanya cukup untuk aplikasi web statis. Selain karakteristik Web berikut aplikasi yang harusdiperhitungkan:
  • Document-centric character and multimedia: Harus memperhitungkan semua jenis format media berbeda ketika memodelkan content, termasuk menstrukturkan informasi sebagai basis.
  • Integration of existing data and software: Banyak aplikasi web dibangun di atasrepositori data dan komponen software yang telah ada dimana awalnya tidak dimaksudkan untuk aplikasi web.

Baca lebih lanjut

Requirements Engineering for Web Application

2.1 Pengenalan

Dalam pengembangan aplikasi web mempunyai persyaratan yang sangat penting, tetapi pada kenyataanya sering tidak dijelaskan kunci dari pengembangan aplikasi tersebut. Sehingga mengakibatkan kegagalan perencanaan proyek dan juga mengakibatkan arsitektur software yang tidak memadai. Sebernarnya rekayasa web juga ada kaitannya dengan prinsip-prinsip, metode untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, memvalidasi dan mengelola persyaratan dalam pengembangan sistem.

Berikut adalah berbagai konsekuensi tentang pentingnya persyaratan untuk suksesnya pengembangan sistem dengan berbagai standar, pendekatan, model, bahasa deskripsi dan alat-alat yang telah bermunculan.

  • Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di antara 340 perusahaan di Austria pada tahun 1995, lebih dari dua per tiga dari perusahaan-perusahaan di anggap sebagai pengembangan dengan masalah besar dalam proses penegembangan Mereka.
  • Dari Survei menghasilkan lebih dari 8000 proyek yang dilakukan oleh Standish Group menunjukkan bahwa 30% dari semua proyek gagal dan 70% dari proyek tersebut tidak memenuhi harapan pelanggan.
  • Menurut sebuah studi pada pengembangan aplikasi web yang dilakukan oleh para cutter konsorsium hanya 16% dari sistem sepenuhnya memnuhi persyaratan dari kontraktor, sementara 53% dari sistem tidak memenuhi syarat.

Meskipun ada konsekuen umum tentang pentingnya nilai-nilai rekayasa web untuk memenuhi jadwal, anggaran dan sasaran mutu, sering ada masalah dalam adaptasi dan penggunaan proses, metode elisitasi, notasi dan alat-alat terutama dalam pengembangan aplikasi web.

Baca lebih lanjut

Istilah-Istilah dalam Rekayasa Web

1.  Web Site Engineering

  • Pengertian website atau situs.

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Baca lebih lanjut